SITUGINTUNG, SITUGUNTING
Situgintung, Situgunting……
Situgintung, Situgunting……
Situgintung, Situgunting……
Situgintung, Situgunting……
Situgintung ……
Situgintung ……
Habis Kau gunting…..
Kau sambung lagi……
-4 April 2009 -
--Dimas Sepet--
PAGI
Pagi Situ kala itu
Derasnya air mu
Tak Tahan menahan
akhirnya kau hemburkan.
Beratus Bangkai terjemur matahari
Beratus tangan yang terkubur lumpur
Pohon tumbang terbawa arus
Jembatan pun runtuh
Cobaan apa lagi ini
Tuhan.
Apakah Kau marah
Karena kebodohan kawanku
Maafkan aku
Maafkan aku
--Sebuah puisi untuk saudara kita di Situ Gitung
Daan untuk pra korban yang telah mendahului kita.--
--Atenk ---
-2 April 2009-
Antara Tangis dan Rasa Syukur
Saudaraku…
Kau boleh menangis
Kau boleh meratapi nasibmu
Merasa kehilangan orang-orang yang kau sayangi
Bahkan kau boleh merasa menyesal
Kau boleh merasa kehilangan
Kehilangan harta bendamu
Tapi saudaraku
Sisakan sedikit rasamu
Untuk tetap bersyukur
Karena itu mungkin lebih baik
--Nadia—
KAMI TAHU
Dengan sedikt rasa iba, kami tahu telah
menyakitimu
Dengan sedikit rasa malu, kami tahu
telah melukaimi
Dengan sedikit rasa acuh, kami tahu
telah menyiksamu
Dan dengan Penuh rasa bangga, kami tahu
telah menghancurkanmu.
Kami tahu, kami sadar dan kami begitu
mengerti telah menyikasmu
Tapi kami tak pernah tahu bahwa kau dapat semurka ini,
karena mungkin terlalu banyak yang telah kau berikan pada kami.
Oh…Alam, di mata kami kau terlihat begitu bijak.
Karna kebijakanmu itu , kami terbutakan,
kami lupa bahwa kau juga tahan untuk disakiti.
Kini kami tahu amarahmu,
Anakmu Gintung telah memberi
sedikit pelajaran pada kami,
bahwa kau juga butuh rasa cinta.
Alam, Maafkan jika kami belum bisa membalas cintamu…….
--Gentur—
Purwokerto, 4 April ‘09
MURKA NEGRIKU
Terdengar jelas di telingaku jeritan berjuta jiwa merengek
minta tolong….
Begitu jelas terasa kesakitan saudara-saudaraku dari
arah barat yang begitu dekat…
Indonesia negriku
Murkakah engkau kepadaku…
Indonesia negriku
Inikah teguran yang kau berikan atas kelalaianku.
Iandonesia negriku
Demi berjuta jiwa yang menderita,
Kumohon hentikan murkamu.
A.D.Pratikto
MAK….PAK….
Mak………..Pak…………. (memanggil)
Mak………..Pak…………. (sepi)
Mak………..Pak…………. (sepil)
Mak………..Pak…………. (mencari)
Mak………..Pak…………. (sepi)
Mak………..Pak…………. (mencari….mencari)
Mak………..Pak…………. (MENCARIl)
Mak………..Pak…………. (pertemuan)
Mak………..Pak…………. (SYUKUR)
4 April 2009
--Jony NP------
Minggu, 10 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar