Minggu, 10 Mei 2009

Yakitate!!Japan

2 Maret 2009 (setelah sekian lama tak menulis)
Buat MäRGiN tercinta
Yakitate!!Japan
Judul adalah kristalisasi dari tulisan yang dibuat penulis dengan maksud tertentu. Jadi kalau pambaca bertanya apa arti judul di atas, ehem...yang jelas itu bahasa Jepang dan saya tidak tahu apa artinya...karena itu adalah judul sebuah komik serial Jepang yang akhirnya menginspirasi saya untuk menurunkan tulisan ini...he...Yah mungkin kurang lebih begitulah latar belakangnya.
Huahaha....Lah terus?! Yah saya cuma pengen cerita bahwa saya sedang addicted banget sama komik itu (di samping kopi tentunya:P) Mau tahu komik itu bercerita tentang apa? Jangan pikir karena tulisan ini saya tulis untuk mading teater MäRGiN yang notabene UKM seni teater, lantas komik ini juga tentang seni pertunjukan, sama sekali bukan....Jangan ketawa kalau saya bilang komik ini bertopik tentang tukang pembuat roti, huehehe.......SRIP:P.
Komik ini sebenarnya secara garis besar berkisah tentang Azuma (tokoh utamanya), seorang anak muda yang dari kecil sangat tertarik dengan roti dan bermimpi untuk menciptakan roti yang “Jepang” abis....dan sepanjang seri (yang sampai detik ini belum tamat versi Indonesianya) berkisah bagaimana perjalanannya hingga mampu membuktikan roti “Jepang “ buatannya sampai tingkat dunia. Orang-orang Jepang sebagaimana juga Indonesia masih menjadikan nasi sebagai makanan wajib dan kurang berminat pada roti. Tapi buat Azuma itu menjadi tantangan, bagaimana dia mencari celah untuk membuat roti yang cocok dengan cita rasa orang Jepang.
Usaha awalnya, dimulai dari keluarganya sendiri, terutama kakeknya yang anti roti. Dia berjuang, berkreasi membuat roti yang bisa diterima oleh keluarganya, terutama kakeknya. Memang agak sulit awalnya melawan kebiasaan yang telah mengakar. Namun akhirnya dia bahkan bisa membuat kakeknya mendukung mimpinya itu, lewat roti buatannnya iti tentunya. Kemudian usahanya berlanjut ketika dia mengikuti seleksi pegawai sebuah toko roti ternama di Jepang. Kemampuannnya diuji, bukan hanya itu, dia juga melawan kecurangan-kecurangan yang berusaha dilakukan oleh lawan-lawannya. Walaupun akhirnya secara resmi dia gagal, tapi tertolong oleh seorang putri pemilik toko roti itu yang melihat bakatnya, maka dia pun diangkat menjadi pegawai di salah satu cabang terkecil toko roti tersebut.
Sampai datang sebuah kesempatan untuk bertandingantar cabang toko roti sebagai pegawai baru. Dan kali ini dia berhasil membuktikan sebagai yang terbaik dan kesempatan untuk belajar selama satu bulan di Perancis bersama dua orang lainya. Dan lewat kesempatan itu pula dia kemudian berlanjut untuk bertanding membuat roti dengan wakil-wakil di seluruh dunia, sekaligus untuk mewujudkan mimpinya membuat roti yang “Jepang” dan membuktikannya pada dunia.
Yah...secara garis besar, dia berusaha mewujudkan mimpinya itu dari level terkecil hingga level dunia dan tentu saja tantangan yang dihadapi semakin lama semakin rumit, bahkan mempertaruhkan nyawa (lebay.,..) tapi beneran kok, karena yang dia lawan bukan hanya kemampuan lawan-lawannya yang semakin hebat, tapi juga konspirasi jahat yang bermotifkan dendam dan uang di belakang semua itu yang tidak menginginkan Jepang untuk maju menjadi juara dunia.
Well...dia memang didukung oleh bakat yang tak dimiliki semua orang, tapi satu hal, dia setia pada mimpinya untuk membuat roti yang “Jepang”. Pada setiap roti kreasinya, dia selalu memasukkan unsur “kejepang-annya’’, bahkan dalam kondisi yang mustahil sekalipun dia tetap berusaha demi mimpinya. Dia menamakan roti buatannya dengan “Japan” dan terdiri dari puluhan jenis. Dia belajar dan menggali semua itu dari pengetahuan tentang makan dan jenis bahan makanan Jepang yang dia ambil dari orang-orang di sekitarnya dan pengalamannya. Dia selalu mau belajar dan terbuka terhadap semua hal-hal yang baru di sekitarnya. Dia curi semua ilmu dari orang-orang yang mempunyai kelebihan yang dia temui sepanjang cerita untuk memperkaya kemampuannya.
Well....(lagi), ini memang cuma cerita fiktif, tapi jika dunia nyata ini ada puluhan, ratusan atau mungkin ribuan bahkan lebih cerita yang serupa artinya...Jangan pernah takut bermimpi , bakat pun bukan segalanya, bahkan seorang yang super jenius (lupa namanya) akhirnya memilih bunuh diri karena dia tak punya mimpi untuk dirinya.
Karena ketika kita berani bermimpi (tentang apapun), maka kita secara sadar atau tidak akan merancang apa saja yang harus, sekali lagi yang HARUS dilakukan untuk mencapainya.
Jadi....
Bermimpilah tentang apapun, setinggi apapun...
-Jinch-
Two thumbs up buat Masniguchi Takashi yang bisa bikin komik kayk gini. Btw kalau ada karya populer yang begitu heroik “kejepangannya “ walaupun lewat roti, sampai ceritanya melawan dunia gini, Indonesia??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar